WISATA BANDUNG (SUNDA)

  • Gedung Sate Bandung dan Lapangan Gasibu Gedung Sate didirikan pada 27 Juli 1920, gedung ini awalnya memang dibangun sebagai pusat pemerintahan pada saat itu dimana Pemerintahan Belanda menetapkan Kota Bandung sebagai Ibukota negeri jajahannya di Indonesia. Pemilihan Kota Bandung didasarkan pada pertimbangan iklim yang cocok karena Kota Bandung begitu sejuknya ditambah pemandangan alam yang indah. Konon, iklim Kota Bandung saat ini senyaman Prancis Selatan di Musim panas.
    Gedung Sate


    Dengan penetapan pusat pemerintah itu, maka dibangunlah Gedung Sate atau Gouvernements Bedrijven sebutannya di masa itu dengan perencanaan yang dibuat secara matang oleh suatu tim yang diketuai Kolonel Purnawirawan V.L. Slors, beranggotakan antara lain Ir. J. Berger, arsitek muda kenamaan lulusan Fakultas Teknik Delft Nederland, Ir. Eh. De Roo dan In G. Hendriks serta pihak "Gemeete van Bandoeng".
  • Monumen Perjuangan Rakyat – Jl. Dipatiukur
  • Kebun Binatang Bandung – Jl. Tamansari
  • Institut Teknologi Bandung – Jl. Ganesha
  • Taman Ganesha – Jl. Ganesha
  • Taman Lalu Lintas – Jl. Sumatera
  • Taman Lansia – Jl. Cisangkuy
  • Taman Kantor Pemerintah Kota Bandung
  • Bandung Tempo Doeloe – Jl. Braga
  • Pusat Perbelanjaan Jl. Cihampelas
  • Museum Pos Indonesia – Jl. Cisanggarung
  • Museum Mandala Wangsit Siliwangi
  • Museum Konferensi Asia Afrika
  • Alun-alun dan Masjid Agung – Jl. Asia Afrika
  • Museum Sri Baguda – Jl. Lingkar Selatan


Source :
http://journeytoindonesia.asia

BELAJAR AKSARA SUNDA / BAHASA SUNDA



Dalam percakapan sehari-hari, etnis Sunda banyak menggunakan bahasa Sunda, pada jaman dahulu pun bahasa daerah selalu digunakan oleh para masyarakat. Namun kini jaman telah berubah banyak masyarakat Sunda terutama yang tinggal di perkotaan tidak lagi menggunakan bahasa Sunda dalam bertutur kata. Seperti yang terjadi di pusat-pusat keramaian kota Bandung, dimana banyak masyarakat yang tidak lagi menggunakan bahasa Sunda dan seringkali dari mereka lebih banyak menggunakan bahasa Indonesia dibandingkan dengan bahasa daerah sendiri.
Ada hal yang harus kita ketahui mengenai bahasa sunda yaitu Ada beberapa dialek dalam bahasa Sunda, mulai dari dialek Sunda-Banten, hingga dialek Sunda-Jawa Tengahan yang mulai tercampur bahasa Jawa. Para pakar bahasa biasanya membedakan enam dialek berbeda. Dialek-dialek ini adalah:
Dialek Barat dipertuturkan di daerah Banten dan Lampung. Dialek Utara mencakup daerah Sunda utara termasuk kota Bogor dan beberapa daerah Pantura. Lalu dialek Selatan adalah dialek Priangan yang mencakup kota Bandung dan sekitarnya. Sementara itu dialek Tengah Timur adalah dialek di Kabupaten Majalengka dan Indramayu. Dialek Timur Laut adalah dialek di sekitar Cirebon dan Kuningan, juga di beberapa kecamatan di Kabupaten Brebes dan Tegal, Jawa Tengah. Dan akhirnya dialek Tenggara adalah dialek sekitar Ciamis, juga di beberapa kecamatan di Kabupaten Cilacap dan Banyumas, Jawa Tengah.



Yang perlu kita ketahui juga sunda mempunyai Kosa Kata Paling Banyak untuk berbagai tingkatan seperti di bawah ini :

Yuk kita belajar aksara sunda….





Aksara Suara (vokal)



 
Aksara Ngalagena

 

Rarangkén

 


Berdasarkan letak penulisannya, rarangkén terbagi menjadi 3 :
a)       Rarangkén diatas huruf
b)       Rarangkén dibawah huruf
c)       Rarangken sejajar huruf



a.       Rarangkén diatas huruf



b.   Rarangkén dibawah huruf


 c.   Rarangken sejajar huruf


Contoh kalimat           :
 



Arti dari kata tersebut :
Sakumna jalma gubrag ka alam dunya teh sifatna merdika jeung boga martabat katut hak-hak anu sarua. Maranehna dibere akal jeung hate nurani, campur-gaul jeung sasamana aya dina sumanget duduluran.

Nah setelah kita mengenal huruf huruf sunda, mari kita belajar mengenal angka –angka dalam bahasa sunda yuk…

ANGKA



Seperti yang kita pelajari tadi orang Sunda  harusnya patut berbangga, karena Bahasa Sunda dan Aksara Sunda menjadi satu satunya bahasa daerah Indonesia yang pertama bisa diaplikasikan di Komputer kalian dengan lisensi UNICODE (Lisensi Bahasa Komputer Internasional).

Tapi diluar dari Bahasa Sunda dan Aksaranya, bahasa Sunda kaya akan pembendaharaan kata, contoh kalau "Makan" dibahasa Indonesia saja sedangkan  dibahasa Sunda banyak, yaitu :

"Emam" = untuk orang tua/Anak Kecil Sopan, 

"Tuang" = Untuk Sebaya Sopan, atau Lebih tua sedikit, 

"Dahar"= untuk teman sebaya Sedikit Kasar,

"Nyatu"= Bahasa Kasar, 
"Jajablok"=bahasa sangat kasar.
Dan masih banyak lagi, jadi kalau kalian mau belajar bahasa sunda harus hati-hati, jangan cuma asal denger terus diucapin, kalian harus tau kata-kata itu diucapkan untuk siapa dan sopan atau kasar. Awalnya memang ribet sih tapi lama kelamaan kalo sering di aplikasikan dalam berbicara tidak akan sulit ko :D




Source :